top of page

Elwin Tobing

Inadata Consulting, LLC., President

​

LATAR BELAKANG

​

Ini untuk menggerakkan kembali Kampanye Indonesian Dream yang pernah Elwin cetuskan di tahun 2002. Pada waktu itu, dia mendirikan Indonesian Institute yang berbasis di Iowa, AS, dan mengembangkan “The Prospect”, mungkin salah satu blog pertama Indonesia yang mengupas isu-isu sosial, ekonomi, dan politik Indonesia. Indonesian Institute dan blog tersebut defunct sekitar 6 tahun lalu. Artikel berikut, “A Fake Republic”, adalah salah satu contoh entry dalam blog tersebut.

​

Situasi sosial politik Indonesia sejak permulaan era reformasi 20 tahun lalu tidak terlalu banyak bedanya dengan sekarang.

 

Politisasi agama. Cek!

Budaya sektarian yang kental. Cek!

Korupsi. Cek!

Mental mediokrasi. Cek!

Mental sesumbar. Cek!

 

Kuatir akan politisasi agama yang bisa membahayakan negara waktu itu, Elwin Tobing menulis artikel “Religion: A Vehicle to Build a United Indonesia” di Indonesian Institute tahun 2005 yang kemudian basis bukunya Indonesian Dream. Dan pengalamannya pertama tampil interview di TV adalah acara morning news MetroTV di tahun 2004 membahas topik artikel saya di Jakarta Post tentang pentingnya pemimpin nasional yang visionaris untuk bisa mengalahkan pandangan-pandangan sektarian tersebut.

​

Sekitar 18 tahun lalu, Elwin mencetuskan Kampanye Mengajar Indonesia dengan tujuan mencerahkan akal budi generasi muda Indonesia yang mungkin kemudian mengilhami Gerakan Indonesia Mengajar dari Anies Baswedan. Jadi apabila ada yang berniat membantu Kampanye Indonesian Dream, kami sambut dengan acungan jempol. Indonesia betul-betul harus mengembangkan budaya kerjasama dan kolaborasi.

​

Hampir 20 tahun era reformasi, manusia dan bangsa Indonesia masih harus memahami lebih serius lagi akan ideologi bangsanya, Pancasila. Ini yang menjadi motivasi utama Kampanye Indonesian Dream, yaitu untuk merevitalisasi Pancasila sebagai cita-cita manusia dan bangsa Indonesia serta bagaimana mewujudkan cita-cita tersebut.

​

PENDIDIKAN

​

Sarjana Statistik dari IPB Bogor (1993), M.Sc. bidang perencanaan dan kebijakan ekonomi dari Northeastern University di Boston (1998), dan Ph.D. Ilmu Ekonomi dengan penekanan Kebijakan Publik dari University of Iowa (2006). Tahun 2006 saya mengajar di California State University Fullerton dan tahun 2008 di Azusa Pacific University, California, sampai kemudian menjadi associate professor bidang ekonomi.

​

PENGALAMAN KEMASYARAKATAN

​

Sadar bahwa untuk mengubah sistem kita harus masuk dalam sistem, Elwin memutuskan untuk ikut pemilihan anggota DPR RI pada Pemilu 2014. Pengalaman tersebut dia namakan “The Longest Run and the Least Fun ”. “The Longest Run” sebab dia harus bolak-balik Los Angeles – Jakarta hampir setiap dua bulan selama persiapan dan musim kampanye tersebut, termasuk mengambil cuti dari universitas selama 6 bulan. “The Least Fun” sebab harus menghadapi budaya politik uang yang sangat berat.

​

Adalah pengalaman menjalani 10 daerah dan kota di Daerah Pemilihan Sumatera Utara III selama beberapa bulan yang memberikannya pemahaman bahwa membangun Indonesia itu harus dimulai dari daerah (bukan dari pinggiran seperti Nawacita dari Presiden Joko Widodo). Salah satu masalah atau tantangan terbesar di daerah adalah sumberdaya manusia, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Itu sebabnya saya mendirikan Inadata Consulting, LLC. yang berbasis di Irvine, California dengan tujuan membantu pembangunan daerah di Indonesia. Bekerjasama dengan beberapa universitas top di AS, Inadata Consulting, LLC. mencoba meningkatkan kapasitas pimpinan-pimpinan daerah dan kota-kota di Indonesia dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah/kota, khususnya dalam pengembangan SDM/Tenaga Kerja dan bisnis daerah.

​

PENELITIAN

​

Bidang penelitian Elwin adalah ekonomi kebijakan publik, ekonomi makro, dan ekonomi kesehatan. Saat ini penelitian menyelidiki portfolio kekayaan dan ekonomi krisis serta obesity, cancer dan pasar tenaga kerja di Amerika Serikat. Untuk Indonesia, dia sedang melakukan penelitian tentang “Identifikasi industri manufaktur yang kompetitif dan restrukturisasi pendidikan tinggi di Indonesia sebagai basis terhadap ekonomi berbasis pengetahuan.”  

​

Sejak tahun 1993, Elwin sudah menulis di berbagai surat kabar di Indonesia termasuk Kompas, Suara Pembaruan dan Jakarta Post, dan sempat menjadi penulis kolom khusus di Suara Pembaruan. Berbagai tulisannya dari hampir 30 lalu masih sangat relevan dewasa ini. 

 

Beberapa karya penelitian yang sudah dipublikasikan di jurnal internasional bergengsi seperti Journal of Population Economics, Journal of Housing Economics, dan Economics Letters. Berikut adalah sampel karya ilmiah kami yang sudah dipublikasikan. 

​

  1. Khalifa, Sherif & Seck, Ousmane & Tobing, Elwin, 2013. "Housing wealth effect: Evidence from threshold estimation,"Journal of Housing Economics, Elsevier, vol. 22(1), pages 25-35.

  2. Elwin Tobing & Jau-Lian Jeng, 2012. "Long-Run Growth and Welfare Effects of Rising US Public Health Expenditure,"Public Finance Review, , vol. 40(4), pages 470-496, July.

  3. Elwin Tobing, 2012. "Demography and cross-country differences in savings rates: a new approach and evidence,"Journal of Population Economics, Springer;European Society for Population Economics, vol. 25(3), pages 963-987, July.

  4. Elwin Tobing, 2012. "How do housing wealth effects vary with age?," Applied Economics Letters, Taylor & Francis Journals, vol. 19(7), pages 649-652, May.

  5. Tobing, Elwin, 2011. "Taxation, human capital formation, and long-run growth with private investment in education,"Journal of Asian Economics, Elsevier, vol. 22(1), pages 48-60, February.

  6. Tobing, Elwin, 2011. "Public health spending, tax reform, and long-run growth," Economics Letters, Elsevier, vol. 112(1), pages 119-121, July.

  7. Sherif Khalifa & Ousmane Seck & Elwin Tobing, 2011. "Financial wealth effect: evidence from threshold estimation,"Applied Economics Letters, Taylor & Francis Journals, vol. 18(13), pages 1303-1305.

​

​

Bersama murid-murid SD di Simalungun, Sumatera Utara, circa 2014.

bottom of page